Cahaya Abadi
Meski terjadi berbagai bentuk kerusakan di zaman ini, kita semua masih
tetap dapat mendengar seruan azan “Asyhadu anna Muhammadan Rasûl Allâh
(Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah)” dari setiap menara
masjid di seluruh penjuru dunia. Kita juga masih dapat menyaksikan
betapa “Spirit Muhammad” (Ar-Rûh Al-Muhammadiyyah) tidak pernah henti
membuka cakrawala pemikiran manusia di seluruh penjuru dunia, untuk
kemudian membenamkan kita dalam rindu-dendam ruhani kita di 5 kali
shalat kita setiap hari.
Meski musuh-musuh Allah tidak pernah
berhenti melakukan perusakan dan penyesatan di mana-mana, tapi di masa
kini kita dapat melihat betapa banyak pemuda di usia produktif yang
meskipun tidak pernah mengenal betul Hakikat Pribadi Muhammad Saw.,
ternyata mereka tetap berlomba-lomba berusaha mendekati kepribadian
Rasulullah untuk kemudian berkerumun mengelilingi sumber cahaya.
Itulah kekuatan gravitasi jiwa penuh kasih sayang yang dimiliki Rasulullah Saw.. Cahaya Abadi Bagi Seluruh Umat Manusia.
Buku
ini adalah salah satu di antara sekian banyak buku sirah yang mencoba
menjelaskan tentang pribadi Rasulullah Saw. Namun, jika kita termasuk
orang yang khawatir akan bosan ketika membaca sebuah buku sirah
Rasulullah Saw. karena sering kali buku-buku genre ini semata-mata hanya
melulu berisi rangkaian kronologi berbagai peristiwa penting yang
terjadi di sepanjang perjalanan hidup Muhammad Saw., maka dengan membaca
buku ini kita dapat menyingkirkan kekhawatiran semacam itu. Sebab
dengan teknik penyusunan yang unik, penjelasan yang terdapat dalam buku
ini menjadi begitu dinamis dan tidak menjemukan.
Sebagai sebuah
buku yang semula berwujud kompilasi ceramah dan kuliah tentang
Rasulullah Saw. yang disampaikan oleh penulisnya dalam berbagai
kesempatan, di dalam buku ini kita dapat menemukan hasil analisa
penulisnya yang berhasil memunculkan potret Rasulullah Saw. yang nyaris
sempurna. Posisi Rasulullah Saw. sebagai ayah, suami, panglima militer,
kepala negara, dan sebagainya, dapat kita telaah lebih dalam melalui
buku ini.
Jadi, jika kita membayangkan bahwa dengan membaca buku
ini kita akan menemukan riwayat Muhammad Saw. yang "biasa-biasa saja",
runut dari awal kelahiran hingga akhir hayat beliau, tampaknya pikiran
tersebut harus segera dienyahkan karena buku ini menguraikan kehidupan
Muhammad Saw. secara tematik dengan alur pembahasan yang tangkas dan
mudah dicerna nalar. Dalam buku ini dengan jelas dapat kita lihat
penulis mampu membuat pelbagai peristiwa yang dulu dialami Rasulullah
Saw. dapat "berdialog" dengan masa kini, hingga dengan membaca
uraian-uraiannya, kita akan merasakan seolah-olah Rasulullah Saw. hadir
di tengah kehidupan kita.
Keistimewaan buku ini tentu tidak lepas
dari latar belakang penulisnya, Muhammad Fethullah Gulen, seorang
cendekiawan Turki yang terkenal dengan gerakan Hizmet Movement yang
kiprahnya telah menjangkau hampir seluruh penjuru dunia. Dengan
mengusung semangat toleransi dan saling menghormati, Fethullah Gulen
yang kini bermukim di Pennsylvania, Amerika Serikat, selalu mengupayakan
dialog antarkeyakinan sebagai bentuk jawaban atas berbagai stigma
negatif yang ditujukan terhadap umat Islam di seluruh dunia.
Berdasarkan
gagasan dan prinsip keterbukaan yang selalu dia pegang teguh itulah, di
dalam buku ini Fethullah Gulen berhasil menampilkan sosok Muhammad Saw.
dalam "wujud aslinya". Muhammad Saw. sebagai seorang utusan Allah yang
penyantun dan selalu bersikap toleran terhadap perbedaan, namun
sekaligus tegas terhadap kebatilan. Dalam buku ini, Muhammad Saw. tidak
tampil sebagai manusia super yang berada "nun jauh sana", tetapi terasa
sebagai seorang kekasih yang selalu dekat mendampingi keseharian kita.
Dalam buku ini, sosok Rasulullah Saw. tidak hanya tampil sebagai
selembar lukisan indah yang kesempurnaannya diakui oleh semua orang,
tetapi sekaligus dapat kita jadikan sebagai suluh penerang yang mampu
melenyapkan gulita.